DUA RIBU RUPIAH KU...


Jum'at, 18 Desember 2015


Pagi ini langit Jakarta tidak begitu cerah, tidak juga begitu gelap. Hari ini aku ingin menceritakan sepenggal pelajaran berharga, bukan untuk riya namun untuk membuktikan bahwa, rezeki ku, rezeki mu juga mereka Dia lah yang mengatur, Dia lah yang memberikan, dari keridhoan-Nya lah kita dapat bertahan hidup sampai saat ini.


Seperti biasa, aku berangkat kerja naik busway, perjalanan dari rumah ke kantor lumayan jauh, sekitar 1 jam kalo naik angkutan umum (busway). Tepatnya di shelter slipi kemanggisan, ya..pagi itu aku menyisihkan sedikit uang kepada ibu-ibu tua di sekitar tangga penyebrangan. Jika ingin naik busway pasti selalu ada ibu tua ini dengan ketidakberdayaan beliau mencari nafkah, entah dimana keluarganya aku pun enggan untuk bertanya, dengan baju lusuh, jilbab seadanya, badan kurus, juga mangkok tempat bekas mie instan didepannya. Aku tak berharap balasan pujian dari beliau atau orang sekitar toh juga aku memberikannya hanya dua ribu rupiah, dapat apa dua ribu rupiah? mungkin hanya sepotong roti belum dengan minumnya. Aku hanya berharap setidaknya dua ribu rupiah ku dapat bermanfaat.


Ya, jemputan ku sudah datang, busway, busway yang padat, yang sesak dikala pergi ngantor juga pulang ngantor....but syukurillah~ ngengg~ngengg~ nyampe deh di kantor, alhamdulillah setelah sekian lama berdiri slipi-harmoni huhuhu. Seperti biasa juga aku lakukan jobdesc harian aku, mulai dari daftar, sampai hal-hal rumit hitung uang berjumlah miliyard rupiah tapi halusi semata yang ga ada ditangan wkwkwk :D. Dududu.... tiba saatnya, ini dia waktu dimana sendok ditangan kanan, henpon ditangan kiri, dan jodoh (lagi-lagi) masih ditangan Allah hehehe. Aku biasa beli makan sama mbak Novi, iya dia 10th lebih tua dari aku, udah married, sering curhat juga, lahir dibulan yang sama dan sepertinya sifat kita ga beda jauh makanya biar kenal baru udah kayak kenal lama.


Singkat cerita, hari ini banyak banget yang ngasih makanan, dari yang ulang tahun, oleh oleh dari cabang, juga makanan yang sengaja dibeli lebih. Kayak mbak Novi dia sengaja beli es podeng buat aku juga bu ester (spv aku). Ini dia puncak ceritanya. Bayangkan dengan sedekah dua ribu rupiah aku udah dapet berkali kali balasan dari Allah, mulai dari kue tart sampai es podeng, kalo yang kita beli sendiri gak cukup uang lima ribu rupiah keluar dari kantong. Bayangkan aku mendapat rezeki 2 kali lipat lebih dari sedekah ku yang hanya dua ribu rupiah. Betapa Maha Baiknya Tuhan semesta alam ini :') betapa benar janjiNya yang telah turun dalam al-qur'an,

 "Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." 
(Q.S. Saba 34:39)

Dua ribu rupiah yang mungkin bagi kita gak ada apa-apanya, yang kita fikir hanya rupiah untuk membayar parkir di mall atau pasar, ternyata begitu berarti bagi mereka yang mencari sesuap nasi melalui harapan uluran tangan kita. Mungkin ini hanya cerita kecil, dan masih banyak lagi cerita dahsyat dari sebuah sedekah. Sedekah jangan dilihat dari besar kecilnya, tapi lihat dari segi keikhlasannya, dari sebuah niat lillahi ta'ala untuk membantu.

Ini cerita dua ribu rupiah ku. Semoga cerita ini bermakna besar untuk kita semua, semoga menjadi sebuah pelajaran betapa berbagi sesama itu indah. Semoga Allah selalu ridho dengan amal ibadah aku juga kalian wahai sahabat.....aamiin aamiin


Love, 
Nurul
#yuksedekah  #yukdakwah #sedekah #duariburupiah #loveislam #dakwahislam #marisedekah #shareitfordakwah #cintasedekah #berkahsedekah #ceritaislam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar