. . .
Menulislah ketika hujan.
Menulislah ketika matahari bersinar.
Menulislah di atas meja kerja mu ketika kertas-kertas menumpuk.
Menulislah di buku tua mu sampai kamu tidak pernah membacanya lagi
Menulislah ketika air mata mu tidak bisa jatuh.
Menulislah ketika masalah sedang menyerangmu dengan hebat.
Menulislah ketika rindu tertahan.
Menulislah ketika kamu sedang merasa, tapi kamu sedang berenang dalam kekosongan.
Menulislah ketika jari-jari mu sedang jatuh dalam kelelahan
Menulislah ketika kamu menemukan rambut abu-abu mu pertama kali.
Menulislah ketika kamu sedang terjebak dalam kesendirian.
Menulislah ketika kamu dikelilingi banyak manusia, tapi kamu merasa sepi.
Menulis, Menulis, Menulis.
Menulislah karna gratis.
Menulislah karna kamu bisa jadi apa saja ketika menulis.
Menulislah dengan tinta-tinta dan kertas-kertas atau dengan keringat mu, darah mu, nafas mu ketika kau menguap di depan cermin.
Menulislah sehingga tidak ada yang bisa mengerti, bahkan juga dirimu.
Menulislah untuk bersuara, karna dunia butuh mendengar itu.
Tidak hanya mendengar, tapi dibaca; oleh anak mu, orang yang mencintaimu, orang yang kamu cintai tapi ia tidak tahu akan hal itu, dan mengenal dirimu, hidupmu, hatimu, indahmu.
. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar