Tulisan Sebelum Tidur

Nyatanya pilihan untuk menikah bukanlah jalan untuk menuju kebahagiaan. menikah adalah untuk mereka yang siap. siap untuk segala sesuatu yang terjadi.

Menikah adalah milik mereka yang bermental baja, berhatikan besi. menikah sungguh tidak mudah untuk orang lemah, terlebih untuk diriku.

Hari ini adalah hari ke-100 untuk pernikahan ku yang kata orang masih seumur jagung. Aku yang punya 2 tanggung jawab kedua adik ku, masih belum bisa adil untuk membagi diri antara menjadi istri atau menjadi seorang kakak merangkap ibu. Ya, ibu ku meninggal dunia pada januari lalu, sejak saat itu aku menjadi ini dan itu sekaligus.

rasanya lelah sekali hari ini, ribut-ribut kecil dan mengerjakan segala pekerjaan rumah dan mencari nafkah.

ini adalah tulisan sebelum tidur untuk suami ku dan aku.

Terimakasi untuk segala jerih payah dan peluh. terimakasi untuk selalu mengerti aku, istrimu yang katamu kepala batu. terkadang aku takut kau jenuh melakukan ini semua, segala rutinitas yang tak pernah kau bayangkan. Ekspektasi menikah kita sirna, tidak ada waktu leha-leha untuk sekedar minum kopi sambil nonton nobita, hehe. Maaf ya.

Jika di tengah perjalanan kau mulai muak melakukan ini semua, katakan saja. Aku siap menerima segala yang menjadi keputusanmu. sekali lagi terimakasi :)

untuk aku, belajarlah dari umak. kuat demi manusia lain. ini belum seberapa, perjalanan masih teramat panjang, angkat lagi mahkota dan semangat mu. kamu ini hebat. kuat-kuat. ingat tiada lelah yang sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar