Kamis, 25 Februari 2016
Tepat di jam 17.26 WIB kabar yang tidak ingin aku mungkin juga kalian semua dengar. Di sebuah media sosial, terkabar duka mendalam, Ibu Sutarti....guru tercinta kami, guru yang tegas, guru yang tak kenal lelah, guru yang memberikan pelajaran berharga, guru yang tidak mungkin ada yang bisa menggantikannya, telah kembali kepada Sang Pencipta.
Almh. Ibu Sutarti, beliau mengajar di sekolah ku SMK N 17 Jakarta, mengajar kurang lebih 30 th, pengabdian yang sangat luar biasa. Seseorang yang sangat menghargai orang lain. Pantang menyerah melawan penyakitnya, wanita yang kuat, seseorang yang punya prinsip. Beliau guru kewirausahaan sekaligus pembina ekstrakulikuler palang merah remaja yang aku ikuti saat masih menjabat sebagai siswa.
Terakhir ku lihat, ia lebih kurus dibanding sebelumnya, bajunya terlihat kebesaran, nafasnya masih terengah engah, volume bicaranya sangat kecil, sehingga aku harus sangat dekat untuk mendengarnya, mungkin masih menahan sakit. Beliau baru saja kembali mengajar sepulang beliau dari rumah sakit. ku lihat senyumannya, yang terkesan lega ternyata dia sudah sembuh, walaupun masih harus meminum obat terus menerus. Tidak..beliau tidak mengeluh akan sakitnya. Justru beliau berterimakasih atas bantuan do'a dari anak muridnya.
Ternyata hari itu adalah pelukan terakhir, ternyata hari itu adalah tangisan terakhir yang ku lihat, ternyata hari itu adalan pembicaraan terakhir kami. sungguh waktu tak memberi sinyal sedikit pun, tidak ada firasat, tidak ada pesan :') selamat jalan guruku, selamat jalan sang pemberi semangat, selamat jalan Ibu Sutarti. Kini engkau tidak harus menahan sakit itu, kini engkau telah berada di peristirahatan abadi bersama Illahi. Do'a kami akan terus mengalir, semoga Ibu tenang, sampai bertemu kembali disyurgaNya :)
Innalillahi wa'inna illaihi roji'un..
sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali
Semua yang bernyawa pasti akan mati, semua yang bernyawa pasti akan berpulang kepangkuan illahi, aku, kalian, juga mereka. Kaya, miskin, muda, tua, sehat, sakit, punya pangkat, hanya orang pinggir jalan, berpendidikan tidak berpendidikan, pasti semua akan mengalami, kita juga tidak akan tau di dunia bagian mana dan mengakhiri nyawa seperti apa kita nanti. Itulah rahasia illahi.
Tepat di jam 17.26 WIB kabar yang tidak ingin aku mungkin juga kalian semua dengar. Di sebuah media sosial, terkabar duka mendalam, Ibu Sutarti....guru tercinta kami, guru yang tegas, guru yang tak kenal lelah, guru yang memberikan pelajaran berharga, guru yang tidak mungkin ada yang bisa menggantikannya, telah kembali kepada Sang Pencipta.
Almh. Ibu Sutarti, beliau mengajar di sekolah ku SMK N 17 Jakarta, mengajar kurang lebih 30 th, pengabdian yang sangat luar biasa. Seseorang yang sangat menghargai orang lain. Pantang menyerah melawan penyakitnya, wanita yang kuat, seseorang yang punya prinsip. Beliau guru kewirausahaan sekaligus pembina ekstrakulikuler palang merah remaja yang aku ikuti saat masih menjabat sebagai siswa.
Terakhir ku lihat, ia lebih kurus dibanding sebelumnya, bajunya terlihat kebesaran, nafasnya masih terengah engah, volume bicaranya sangat kecil, sehingga aku harus sangat dekat untuk mendengarnya, mungkin masih menahan sakit. Beliau baru saja kembali mengajar sepulang beliau dari rumah sakit. ku lihat senyumannya, yang terkesan lega ternyata dia sudah sembuh, walaupun masih harus meminum obat terus menerus. Tidak..beliau tidak mengeluh akan sakitnya. Justru beliau berterimakasih atas bantuan do'a dari anak muridnya.
Ternyata hari itu adalah pelukan terakhir, ternyata hari itu adalah tangisan terakhir yang ku lihat, ternyata hari itu adalan pembicaraan terakhir kami. sungguh waktu tak memberi sinyal sedikit pun, tidak ada firasat, tidak ada pesan :') selamat jalan guruku, selamat jalan sang pemberi semangat, selamat jalan Ibu Sutarti. Kini engkau tidak harus menahan sakit itu, kini engkau telah berada di peristirahatan abadi bersama Illahi. Do'a kami akan terus mengalir, semoga Ibu tenang, sampai bertemu kembali disyurgaNya :)
Pagiku Cerahku
Matahari bersinar
kugendong tas merahku
di pundak
Selamat pagi semua
kunantikan dirimu
di depan kelasmu
menantikan kami
Guruku Tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku
Nyatanya diriku
Kadang buatmu marah
Namun segala ma'af
Kau berikan
Matahari bersinar
kugendong tas merahku
di pundak
Selamat pagi semua
kunantikan dirimu
di depan kelasmu
menantikan kami
Guruku Tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku
Nyatanya diriku
Kadang buatmu marah
Namun segala ma'af
Kau berikan
#selamatjalanibusutarti #laguuntukguru #loveibusutarti #smkn17jakarta #pmr17jakarta #kamis #guru #kematian
PAHLAWAN PENDIDIKAN
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
PAHLAWAN PENDIDIKAN
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
PAHLAWAN PENDIDIKAN
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat
URUKU PAHLAWANKU
Sinar pagi yang cerah..
Membuat aku bergegas untuk berangkat sekolah
Sungguh senang hari ini
Demi mendapat ilmu
aku rela berjalan kaki
untuk meraih suksesku
Gurulah yang memberiku ilmu
Gurulah yang menyemangatiku
Gurulah yang membimbingku
Tanpa ilmu aku takkan sukses
tidak ada guru tidak ada pula ilmu
Terima kasih guru
Kaulah guru terhebat bagiku
kaulah pahlawanku
pahlawan tanpa tanda jasa
Jika suatu saat nanti aku sudah menjadi sepertimu
aku akan memberikan ilmu yang kau berikan kepada ku
untuk mereka yang membutuhkanku
Guru jasamu akan selalu kukenang
Puisi Karya
Cindy Agustin
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
URUKU PAHLAWANKU
Sinar pagi yang cerah..
Membuat aku bergegas untuk berangkat sekolah
Sungguh senang hari ini
Demi mendapat ilmu
aku rela berjalan kaki
untuk meraih suksesku
Gurulah yang memberiku ilmu
Gurulah yang menyemangatiku
Gurulah yang membimbingku
Tanpa ilmu aku takkan sukses
tidak ada guru tidak ada pula ilmu
Terima kasih guru
Kaulah guru terhebat bagiku
kaulah pahlawanku
pahlawan tanpa tanda jasa
Jika suatu saat nanti aku sudah menjadi sepertimu
aku akan memberikan ilmu yang kau berikan kepada ku
untuk mereka yang membutuhkanku
Guru jasamu akan selalu kukenang
Puisi Karya
Cindy Agustin
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/10-contoh-puisi-pendidikan-terbaik.html
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar