Jum'at, 15 April 2016. Jam 13:39 WIB
Hari ini saya merasa bahwa hidup sedang tidak berpihak dengan saya. Kenapa? karna melihat mereka yang dengan mudahnya menggapai mimpi, studi disana sini, dengan dukungan penuh dari keluarga. Saya? tidak dengan saya, materil bisa dicari, hanya saja saya seseorang yang terlalu mengikuti arus hidup, apa yang orang tua saya perintahkan. maklum cuma punya orang tua 1 bukan sepasang, jadi sebisa mungkin saya tidak ingin membuat beliau kecewa.
Sulit rasanya menentukan jalan kebahagiaan dengan pilihan dari diri sendiri. Susah jadi orang yang nggak mempunyai prinsip, nggak punya tujuan. Bagai perahu terombang ambing dilaut lepas. Gatau tujuan, gatau arah. Astaghfirullah, ada apa dengan saya :(
Hari ini saya merasa, kalau meraih syukur itu susah. sangat - sangat - susah ! bayangkan , ketika mencari makan saja sampai berdarah-darah, sedangkan mereka, ibarat mengucap "lapar" makanan langsung di depan mata. Ya begitulah hidup. Ada yang berleha-leha apapun yang ia mau langsung tersedia. Ada pula yang sampai rela menjual tubuh, demi mengisi perut saja. Itulah hidup, itulah dunia, itulah ibu kota yang saya tempati ini. Begitu gemerlap dengan kemewahan, setelah menginjaknya, bagai sedang berjalan di atas serpihan kaca.
Dunia, tak ada habisnya bila dikejar. Punya sepeda, ingin motor. Punya motor, ingin mobil. Punya mobil, ingin pesawat. begitu terus, menerus. Belum lagi perbedaan mencolok antara diri sendiri dengan orang lain. Hawanya ingin menjerit, ya Allah.. jika islam tidak ku kenal, mungkin diri sudah terbengkalai. naudzubillah :(
Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan menjalankan drama dunia ini, dunia yang fana, dan hanya canda gurau belaka :)
#DiaryJumat #islam #ceritahidup #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar